Senin, 10 November 2014

BIMBINGAN KARIR

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman dengan munculnya berbagai teknologi yang canggih, belum lagi dengan adanya berbagai macam pekerjaan, sadar tidak disadari hal itu menjadi sebuah tantangan hidup insan di era modern ini.
Hal tersebut tentunya memerlukan adanya sebuah pemahaman, pengarahan dan usaha untuk menumbuhkan kesadaran pada peserta didik di instansi-instansi pendidikan yang harus dilakukan oleh para guru. Karena betapa pentingnya kesadaran akan kemajuan zaman dan berbagai macam kegiatan atau pekerjaan disekitar lingkungan peserta didik yang nantinya akan memicu pada sebuah karir yang paling tidak menjadi sebuah cita dari peserta didik. Pemikiran inilah yang menjadi latar belakang betapa pentingnya seorang guru mampu memahami tentang bimbingan karir yang kemudian dapat dijadikan sebuah transformasi kepada peserta didik di instansi-instansi pendidikan untuk memunculkan kesadaran akan pentingnya hal tersebut.
Dengan adanya bimbingan karir atau pekerjaan peserta didik diharapkan dapat memahami dirinya, memahami dunia kerjanya dan mengadakan penyesuaian dirinya dengan lingkungan kerjanya, serta melalui penyusunan rencana dan pengambilan keputusan secara tepat dan logis. Dan diharapkan dengan adanya bimbingan karir atau pekerjaan di sekolah menjadikan suatu sarana peserta didik agar tepat sasaran dalam memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, dan bakatnya.

B.       Rumusan Masalah
Sesuai latar belakang diatas, maka dalam makalah ini akan membahas secara lebih mendalam tentang:
1.      Apa pengertian dari bimbingan pekerjaan?
2.      Apa tujuan dan prinsip-prinsip dari bimbingan karir tersebut?
3.      Bagaimana proses penyelenggaraan bimbingan pekerjaan di sekolah?
4.      Faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi pemilihan karier/ pekerjaan?
5.      Bagaimana upaya untuk mengatasi masalah pemilihan karier/ pekerjaan siswa?

C.      Tujuan
1.      Mengetahui pengertian dari bimbingan pekerjaan
2.      Mengetahui tujuan dan prinsip-prinsip dari bimbingan pekerjaan
3.      Mengetahui proses penyelenggaraan bimbingan pekerjaan di sekolah.
4.      Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan pekerjaan.
5.      Mengetahui cara/ upaya untuk mengatasi pemilihan karier/ pekerjaan siswa.


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Bimbingan Pekerjaan
1.      Pengertian Bimbingan
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang pengertian bimbingan karir alangkah baiknya kita terlebih dahulu memahami tentang pengertian dari bimbingan. Pembahasan masalah tidak terlepas dari sudut tinjauan orang yang mengupasnya, hal ini akan menimbulkan perbedaan pendapat dari masing-masing ahli.
Namun dari pengertian masing-masing ahli terdapat hal-hal yang menunjukan segi kesamaan yaitu bahwa bimbingan merupakan pemberian pertolongan, dan pertolongan inilah merupakan hal yang pokok dari suatu bimbingan. Tetapi sekalipun bimbingan itu merupakan pertolongan, namun tidak semua pertolongan merupakan bimbingan.
Dengan pengertian yang lebih mudah dipahami, bahwa bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu-induvidu tersebut dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.[1]

2.      Pengertian Bimbingan Pekerjaan
Untuk mendifinisikan bimbingan pekerjaan, akan kami kemukakan beberapa pendapat para ahli.
Hornby (1957) Bimbingan Pekerjaan/Karir adalah bantuan atau pertolongan dari individu/ kelompok satu dengan individu/ kelompok yang lainnya untuk mengatasi permasalahan-permasalahn di dalam kehidupan yang meliputi pekerjaan atau profesi. Seseorang akan bekerja dengan senang hati jikalau pekerjaan tersebut sesuai dengan keadaan  dirinya, sesuai dengan kemampuannya, dan sesuai dengan minatnya.
Dengan demikian dapat dikemukakan  bahwa  prinsip dasar agar seseorang dapat bekerja dengan baik, dengan senang, dengan tekun, diperlukan adanya kesesuaian antara tuntutan dari pekerjaan atau jabatan itu dengan apa yang ada dalam individu yang bersangkutan.[2]
Menurut Herr (1979) bimbingan karir/pekerjaan adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya.[3]
Sears (1982) mendefinisikan bimbingan karier sebagai aktivitas-aktivitas dan program-program yang membantu individu mengasimilasi kan dan mengintegrasikan pengetahuan, pengalaman dan apresiasi-apresiasi yang berkaitan dengan:
1.      Pengenalan diri, yang meliputi hubungan seseorang dengan ciri-ciri dan persepsi- persepsinya  sendiri,  serta hubungannya dengan  orang  lain dan  lingkungan.
2.      Pemahaman, pengenalan terhadap kerja masyarakat dan faktor yang mempengaruhi perubahanya, termasuk  sikap-sikap dan disiplin kerja.
3.      Kesadaran akan waktu luang yang bias berperan dalam kehidupan seseorang.
4.      Pemahaman  akan perlunya dan banyaknya  faktor yang harus  dipertimbangkan dalam perencanaan  karier.
5.      Pemahaman terhadap informasi dan ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan untuk mencapai pemenuhan diri dalam pekerjaan dan waktu luang.
6.      Mempelajari dan menerapkan  proses pengambilan  dan keputusan  karier.[4]
Berdasarkan beberapa definisi para ahli diatas, maka dapat diperoleh pengertian  bahwa bimbingan karier/ pekerjaan adalah kegiatan bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap  karier yang  sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya sehingga dapat mengernbangkan dirinya secara optimal sehingga dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif  dan memberi kepuasan dan kelayakan.

B.       Tujuan dan Prinsip-Prinsip Bimbingan Pekerjaan
1.      Tujuan Bimbingan Pekerjaan
Secara rinci tujuan dari bimbingan karier/ pekerjaan ialah membantu siswa agar: [5]
1.      Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan potensi yang ada dalam dirinya, mengenai kemampuan, bakat, sikap, cita-citanya
2.      Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada pada dirinya dan yang ada dalam masyarakat.
3.      Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada dalam dirinya; mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang tertentu; mengetahui hubungan usaha dirinya yang sekarang sengan masa depannya.
4.      Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul yang disebabkan oleh dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut
5.      Para siswa dapat merencanakan masa depannya serta menemukan karir dan kehidupannya yang serasi, yang sesuai. (Depdikbud, petunjuk pelaksanaan bimbingan karir, 1985).

2.      Prinsip-Prinsip Bimbingan Pekerjaan
Sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah, yaitu secara umum bertujuan untuk membantu para siswa untuk memperoleh pemahaman diri dan pengarahan diri dalam proses persiapan diri untuk bekerja dan berguna dalam masyarakat maka dari itu untuk mencapai tujuan tersebut perlu kiranya disusun suatu program Bimbingan Karier yang di rencanakan dengan matang.
Dengan demikian penyusunan program layanan Bimbingan Karier di Sekolah memegang peranan penting dalam rangka keberhasilan pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah. Penyusunan suatu program Bimbingan Karier di Sekolah hendaknya didasarkan pada beberapa prinsip diantaranya sebagai berikut:[6]
1.      Program Bimbingan Karier hendaknya direncanakan sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan terintegrasi.
2.      Program Bimbingan Karier hendaknya disusun dengan melibatkan siswa dalam proses perkembangannya.
3.      Program Bimbingan Karier hendaknya menyajikan berbagai macam pilihan tentang kesempatan kerja yang ada dalam lingkungan serta dalam dunia kerja yang menjadi cita-cita para siswa.
4.      Program Bimbingan Karier hendaknya mempertimbangkan aspek pribadi siswa secara totalitas. Dengan demikian para siswa akan memiliki kemampuan untuk mengenal berbagai potensi, bakat, minat, kebutuhan diri serta nilai-nilai hidupyang dicita-citakannya.
5.      Program Bimbingan Karier hendaknya diwujudkan untuk melayani semua siswa.

C.      Penyelenggaraan Bimbingan Pekerjaan di Sekolah
Cara pelaksanaan Bimbingan Karir/ Pekerjaan di Sekolah terdiri dari dua macam tehnik pendekatan, yaitu pendekatan individual dan pendekatan kelompok.
1.      Pendekatan Individual
Konseling individual adalah salah satu metode intervensi dengan layanan-layanan langsung. Pendekatan Individual yaitu dengan cara melalui penyuluhan karier. Bantuan dengan penyuluhan karier melalui dua cara yaitu:
a.       Konseling tentang pemecahan kesulitan dengan tujuan mengatasi masalah yang dihadapi siswa.
b.      Bantuan perorangan agar masing-masing siswa dapat memahami dirinya, memahami dunia kerja dan mengadakan penyesuaian antara dirinya dengan dunia kerja.
2.      Pendekatan Kelompok
Pendekatan kelompok dalam Bimbingan Karir akan memungkinkan masalah yang bersangkut paut dengan karir dapat ditangani untuk semua siswa di Sekolah. Supaya memiliki keterampilan dalam proses pengambilan keputusan mengenai apa yang dicita-citakan pekerjaan, jabatan atau karir yang utama di masa depan. Untuk mencapai tujuan itu, siswa perlu memahami dirinya sendiri dan lingkungannya serta dapat mengambil keputusan yang bemakna bagi dirinya.
Berdasarkan kelompok dalam Bimbingan Karir di Sekolah nampaknya menjadi suatu pendekatan bimbingan yang esensial karena dapat memberikan bantuan layanan kepada semua siswa di sekolah. Maka dari itu pendekatan kelompok dalam Bimbingan Karir dapat meningkatkan konselor propesional secara maksimal.
Adapun cara yang dilakukan dalam cara pelaksanaan bimbingan karir di sekolah dengan menggunakan pendekatan kelompok yaitu dengan cara:[7]
a.       Bimbingan pekerjaan dilaksanakan dengan cara disusun dalam suatu paket tertentu yaitu paket bimbingan karir. Setiap paket merupakan modul yang utuh yang terdiri dari beberapa macam topic bimbingan. Berkaitan dengan hal ini pihak yang berwenang yaitu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan paket tersebut yang dikenal dengan paket bimbingan karier yang terdiri dari lima paket. Paket-paket tersebut yaitu:
a)    Paket 1
Tentang pemahaman diri yang berisi pokok-pokok materi meliputi:
·    Pengantar pemahaman diri
·    Bakat/ kemampuan/ potensi
·    Minat
·    Cita-cita/ gaya hidup
Secara garis besar pelaksanaan paket I adalah untuk setiap sub topic diawali dengan penjelasan dari guru pembimbing tentang arti dari masing-masing sub topic dengan memberikan contoh-contoh. Siswa diminta untuk mengerjakan tugas-tugas yang telah ditetapkan pada lembar kerja atau lembar tugas. Tugas pembimbing memberikan bantuan pemecahan masalah bila ada yang dialami siswa. Demikian sub topic i-iv sehingga akhirnya setiap siswa diharapkan dapat tercapai keadaan “memahami dirinya sendiri”.
b)   Paket II
Tentang nilai-nilai yang terdiri dari:
·         Nilai-nilai kehidupan
·         Saling mengenal nilai-nilai orang lain.
·         Pertentangan nilai-nilai dalam diri.
·         Pertentangan nilai-nilai pribadi dengan orang lain.
·         Nilai-nilai yang bertentangan dengan kelompok masyarakat.
·         Bertindak atas nilai-nilai pribadi.
Siswa mencatat tentang nilai-nilai yang ada pada dirinya, pada orang lain yang berbeda dengan dirinya, yang ada pada masyarakat dan akhirnya siswa dilatih untuk dapat bertindak atas nilai-nilai pribadinya.
c)      Paket III
Tentang pemahaman lingkungan yang terdiri dari:
·      Informasi pendidikan.
·      Kekayaan daerah dan pengembangannya.
·      Informasi jabatan.
Diharapkan siswa dapat memilih alternatif jabatan yang dianggap paling baik untuk dirinya pada masa yang akan datang.
d)     Paket IV
Tentang hambatan dan cara mengatasi yang terdiri dari:
·      Faktor pribadi
·      Faktor lingkungan
·      Manusia dan hambatan
·      Cara-cara mengatasi hambatan.
Siswa dapat mengambil kesimpulan untuk memilih alternative cara mengatasi hambatan (meskipun pada waktu lain masih dapat pula berubah pengambilan alternative itu, tetapi setidaknya latihan ini dapat meningkatkan rasa harga diri dan percaya diri sendiri).
e)      Paket V
Tentang merencanakan masa depan, meliputi:
·      Menyusun informasi diri
·      Mengelola informasi diri
·      Mempertimbangkan alternative
·      Keputusan dan rencana
·      Menciptakan masa depan.
Setiap siswa memiliki prospek masa depan yang dicita-citakannya setelah melalui proses penyelesaian paket demi paket.
Bimbingan karier dengan buku paket merupakan bagian dari pemberlakuan kurikulum 1984. Paket I-V dirancang untuk diselesaikan dalam satu tahun, pada tahun pertama baik di SMA, SMP ataupun umum. [8]
b.      Kegiatan bimbingan karir dilaksanakan secara intruksional. Dengan demikian bimbingan karir tidak dilaksanakan secara khusus, tetapi dipadukan dengan kegiatan belajar mengajar. Sehubungan dengan hal ini setiap guru dapat memberikan bimbingan karir pada saat-saat memberikan pelajaran yang berhubungan dengan suatu karir tertentu.
c.       Bimbingan karir dilaksanakan dalam bentuk pengajaran unit. Jika ini yang ditempuh maka kegiatan bimbingan karir direncanakan dan di programkan oleh sekolah.
d.      Kegiatan bimbingan karir dilaksanakan pada hari-hari tertentu yang disebut hari karir atau career day. Pada hari tersebut semua bimbingan karir dilaksanakan berdasarkan program bimbingan karir yang telah ditetapkan oleh sekolah untuk tiap tahun.
e.       Karya wisata karir yang diprogramkan oleh sekolah. Obyek karyawisata karir ini seharusnya harus berkaitan dengan pengembangan karir siswa. Dengan karyawisata karir ini siswa akan dapat mengetahui dengan tepat apa yang ada dalam kenyataannya. Karena karyawisata ini dikaitkan dengan pengembangan karir, maka pemilihan objek harus dipikirkan secara matang.
Hasil Bimbingan Karier merupakan salah satu input sejumlah pengarahan informasi bagi siswa yang bersangkutan, terutama informasi tentang keadaan dirinya, pendidikan lanjutan dan lapangan pekerjaan, baik keputusan untuk melanjutkan pendidikan maupun keputusan memasuki lapangan pekerjaan.
Kedua-duanya memerlukan pertimbangan lebih dahulu, terutama berkaitan dengan kemampuan diri (Keadaan diri) individu siswa yang bersangkutan.Bagi mereka yang lansung memilih lapangan pekerjaan akan menilai dirinya sendiri bidang pekerjaan apa yang cocok dengan dirinya. Bakat memberikan kecendrungan untuk memperoleh keberhasilan (Belajar / bekerja) dalam bidang tertentu. Minat memberikan kecendrungan senang atau tidak senang pada pelajaran / pekerjaan tertentu. Hal ini sangat penting untuk pengambilan keputusan tentang pekerjaan yang dicita-citakannya.

D.      Faktor Yang mempengaruhi Pemilihan Karir
Kesulitan yang dialami siswa dalam memilih dan menentukan karir tidaklah dapat dipungkiri, banyak siswa yang kurang memahami bahwa karir merupakan jalan hidup dalam usaha mengapai kehidupan yang baik dimasa mendatang.
Faktor yang menyebabkan siswa kesulitan dalam pemilihan karir antara lain:
1.      Faktor yang ada dalam diri siswa
Diantaranya adalah: tingkat intelegensi, sikap mental,Jenis kelamin, agamam dan minat terhadap suatu karir.
2.      Faktor di luar siswa
Diantaranya: tingkat ekonomi keluarga, minat orang tua dan kondisi sosial masyarakat.
Dari kedua faktor tersebut diatas merupakan faktor yang mendasar, namun masih banyak lagi faktor yang menyertai kesulitan siswa dalam memilih karir, salah satu faktornya adalah faktor kebutuhan, seperti apa yang disampaikan oleh A.H. Maslow yang dikutip oleh Moh. Surya menyatakan bahwa kebutuhan manusia terdapat lima macam yaitu:
a.       Kebutuhan jasmani yaitu kebutuhan yang erat kaitannya dengan kebutuhan jasmani.
b.      Kebutuhan rasa aman yaitu memperoleh rasa aman, bebas dari rasa takut, ketegangan, kelaparan dan kehilangan.
c.       Kebutuhan sosial yaitu kebutuhan untuk memiliki dan butuh bantuan dari orang lain misalnya, bergaul, berorganisasi, berkelompok dan saling mengenal.
d.      Kebutuhan untuk memperoleh penghargaan yaitu untuk mempertahankan harga dirinya dan kebutuhan untuk dihargai, misalnya memperoleh penghormatan.
e.       Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu: untuk menampakkan dirinya sebagai seorang pribadi yang khas (berbeda dari orang lain.

E.       Upaya Mengatasi Masalah Pemilihan Karir Siswa
Keberhasilan siswa dalam menentukan dan memilih karir amatlah ditentukan dari kemampuan guru pembimbing memberikan gambaran dan memberikan keyakinan kepada siswa tentang kemampuan dan potensi yang dimiliki serta mampu mengarahkan siswa menuju karir yang sesuai dengan kemampuannya tersebut.
Dalam memberikan keyakinan dan munculnya kepercayaan siswa terhadap guru pembimbing setidaknya guru harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Perlakuan terhadap siswa sebagai individu yang memiliki potensi untuk berkembang dan maju serta mampu mengarahkan dirinya sendiri untuk mandiri, beberapa perlakuan tersebut adalah:[9]
a.       Sikap positif dan wajar
b.      Perlakuan terhadap siswa secara hangat, ramah, rendah hati, menyenangkan
c.       Pemahaman siswa secara empatik
d.      Penghargaan terhadap martabat siswa sebagai individu
e.       Penampilan diri secara asli dihadapan siswa
f.       Kekongkritan dalam menyatakan diri
g.      Penerimaan siswa secara apa adanya
h.      Perlakuan siswa secara premisive.Kepekaan terhadap parasaan yang dinyatakan oleh siswa dan membantu siswa menyadari dari perasaan itu
i.        Penyesuaian diri terhadap keadaan khusus
Kesadaran bahwa tujuan pengajaran bukan terbatas pada penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran saja, melainkan menyangkut pengembangan siswa menjadi individu yang lebih dewasa. Jika hal tersebut sudah dilaksanakan oleh guru pembimbing maka tidak akan kesulitan bagi guru pembimbing untuk mengarahkan siswa ketempat yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa tersebut

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Bimbingan karier/ pekerjaan adalah kegiatan bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap  karier yang  sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya sehingga dapat mengernbangkan dirinya secara optimal sehingga dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif  dan memberi kepuasan dan kelayakan.
Tujuan dari pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah, yaitu secara umum bertujuan untuk membantu para siswa untuk memperoleh pemahaman diri dan pengarahan diri dalam proses persiapan diri untuk bekerja dan berguna dalam masyarakat.
Cara pelaksanaan Bimbingan Karir/ Pekerjaan di Sekolah terdiri dari dua macam tehnik pendekatan, yaitu pendekatan individual dan pendekatan kelompok.
Faktor yang menyebabkan siswa kesulitan dalam pemilihan karir ada dua, yaitu faktor dari dalam siswa dan faktor dari luar siswa.
Keberhasilan siswa dalam menentukan dan memilih karir amatlah ditentukan dari kemampuan guru pembimbing memberikan gambaran dan memberikan keyakinan kepada siswa tentang kemampuan dan potensi yang dimiliki serta mampu mengarahkan siswa menuju karir yang sesuai dengan kemampuannya tersebut.




[1] Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Yogyakarta: Andi Offset, 1993), hlm 4.
[2] Ibid, hlm. 152.
[3] Mohammad Thayeb Manrihu, Pengantar Bimbingan dan Konseling Karier, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), hlm 19.
[4] Ibid, hlm 19.
[5]Yusup Gunawan, dkk, Pengantar Bimbingan Konseling, buku panduan mahasiswa, (Jakarta: PT Gramedia, 1992), hal 48.
[7] Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Yogyakarta: Andi Offset, 1993), hlm 155.
[8] Ibid, hlm 156-157.