Minggu, 11 Januari 2015

KARAKTERISTIK KTSP


Hasil gambar untuk KTSPKarakteristik KTSP

KTSP merupakan bentuk operasional pengembangan kurikulum dalam konteks desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah, yang akan memberikan wawasan baru terhadap system yang sedang berjalan salama ini. Karakteristik KTSP bisa diketahui antara lain dari bagaimana sekolah dan satuan pendidikan dapat mengoptimalkan kinerja, proses pembelajaran, pengelolaan sumber belajar, profesionalisme tenaga kependidikan, serta system penilaian. Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan beberapa karakteristik KTSP sebagai berikut:
1.      Pemberian Otonomi Luas Kepada Sekolah dan Satuan Pendidikan
Pemberian otonomi pendidikan yang luas pada sekolah merupakan kepedulian pemerintah terhadap gejala-gejala yang muncul di masyarakat serta upaya peningkatan mutu pendidikan secara umum. KTSP memberikan otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan, disertai seperangkat tanggungjawab untuk mengembangakan kurikulum sesuai dengan kondisi setempat. Selain itu sekolah dan satuan pendidikan juga diberkan kewenangan untuk menggali dan mengelola sumber dana sesuai dengan prioritas kebutuhan.
KTSP merupakan suatu konsep yang menawarkan otonomi pada sekolah untuk menentukan kebijakan sekolah dalam rangka meningkatkan mutu dan efisien pendidikan agar dapat memodifikasikan keinginan masyarakat setempat serta menjalin kerja sama yang erat antara sekolah, masyarakat, industry, dan pemerintah dalam membentuk pribadi peserta didik.[1]
2.      Partisipasi Masyarakat dan Orang Tua yang Tinggi
Dalam KTSP, pelaksanaan kurikulum didukung oleh partisipasi masyarakat dan orangtua peserta didik yang tinggi, bukan hanya mendukung sekolah melalui bantuan keuangan, tetapi melalui komite sekolah dan dewan pendidikan merumuskan serta mengembangkan  program-program yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Orang tua hendaknya tidak hanya menjadikan sekolah sebagai tempat untuk sekedar menitipkan anak, memanfaatkan kemampuan guru untuk mendidik anak-anaknya saja, akan tetapi orang tua yang baik dan bijak akan berpartisipasi aktif dalam mengembangkan dan memajukan pendidikan, khususnya bagi sekolah dimana anak mereka dididik dan dibina.
3.      Kepemimpinan yang Demokratis dan Professional
Dalam KTSP, pengembangan dan pelaksanaan kurikulum didukung oleh adanya kepemimpinan sekolah yang demokratis dan professional. Kepala sekolah dan guru-guru sebagai tenaga pelaksana kurikulum merupakan orang-orang yang memiliki kemampuan dan integritas professional. Kepala sekolah adalah manajer pendidikan professional yang direkrut komite sekolah untuk mengelola segala kegiatan sekolah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan.[2]
Kepala sekolah bertindak tegas dan tetap menunjukan sikap ramah dan demokratis dalam mengambil setiap kebijakan dan keputusan. Kepala sekolah tidak seharusnya bertindak memaksakan kehendak dan bertindak egois, sehingga tidak akan ada suatu rasa mendendam antara kepala sekolah dengan semua guru dan karyawan sekolah. Demikian juga dengan guru, mengajar dengan professional sesuai bidang ajarnya, disiplin dalam menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan profesinya itu.
4.      Tim Kerja yang Kompak dan Transparan
Dalam KTSP, keberhasilan pengembangan kurikulum dan pembelajaran didukung oleh kinerja team yang kompak dan transparan dari berbagai pihak yang terlibat dalam pendidikan. Dalam dewan pendidikan dan komite sekolah misalnya, pihak-pihak yang terlibat bekerja sama secara harmonis sesuai dengan posisinya masing-masing untuk mewujudkan suatu “sekolah yang dapat dibanggakan” oleh semua pihak.
Semua elemen sekolah menjalankan tugas secara kompak satu dengan yang lainnya dan harus ada ketransparanan hasil kinerjateam tersebut, sehingga mampu menghasilkan suatu produk dengan nilai tambah tersendiri atau bisa member kontribusi bagi inovasi pendidikan sekarang dan dimasa yang akan datang.[3]





[1] Muhammad Joko Susilo, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Manajemen Pelaksanaan  dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar) hal 19.
[2] Rizky Resta Fauzi, http://rizkyrestafauzis.blogspot.com/2012/11/makalah-kurikulum-tingkat-satuan.html, diakses tanggal 24 Februari 2015 pukul 06.00 WIB.
[3] Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Sebuah Panduan Praktis (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007) hal 9.