Selasa, 18 April 2017

Model Pembelajaran Berbasis Proyek


A.    Ringkasan atau poin-poin penting bahan kajian
Model pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai kegiatan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas-aktivitas siswa untuk menghasilkan produk dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, sampai dengan mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata. Produk yang dimaksud adalah hasil projek dalam bentuk desain, skema, karya tulis, karya seni, karya teknologi/prakarya, dan nilai-nilai. Pendekatan ini memperkenankan siswa untuk bekerja sama secara mandiri maupun berkelompok dalam mengkontsruksikan produk nyata. 
Proyek mendorong siswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih dari sekedar mengetahui tapi sudah sampai pada tahap menciptakan. Melalui pembelajaran berbasis proyek mahasiswa akan mengalami dan belajar  konsep konsep. Pembelajaran berbasis proyek memfokuskan pada pertanyaan atau masalah yang mendorong menjalani konsep konsep dan prinsip-prinsip. Proyek juga melibatkan mahasiswa dalam investigasi konstruktif. Investigasi ini dapat berupa desain, pengambilan keputusan, penemuan masalah, pemecahan  masalah,
penemuan  atau  proses pembangunan model.
Beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam implementasi pembelajaran  proyek. Pendapat Thomas yang dikutip Sofyan (2006: 298) menyatakan ada lima kriteria pembelajaran berbasis proyek yaitu keterpusatan (centralita), berfokus pada pertanyaan atau masalah, investigasi konstruktif atau desain, otonomi mahasiswa, dan realisme. 
Secara umum pembelajaran berbasis proyek menempuh tiga tahap yaitu perencanaan proyek, pelaksanaan proyek, dan evaluasi proyek. Kegiatan perencanaan meliputi: identifikasi masalah riil, menemukan alternatif dan merumuskan strategi pemecahan masalah, dan  melakukan perencanaan. Tahap pelaksanaan meliputi pembimbingan siswa dalam penyelesaian tugas, dalam melakukan pengujian produk (evaluasi), presentasi antar kelompok. Tahap evaluasi meliputi penilaian proses dan produk yang meliputi: kemajuan belajar proyek, proses aktual dari pemecahan masalah, kemajuan kenerja tim dan individual, buku catatan dan catatan penelitian, kontrak belajar, penggunaan  komputer, refleksi. Sedangkan penilaian produk seperti dalam hal: hasil kerja  dan presentasi, tugas-tugas non tulis, laporan proyek.

Referensi:
Nurma Izzati, Pengaruh Penerapan Model Pembelajarn Berbasis Proyek terhadap Kemampuan Berfikir Kreatif Mahasiswa, Jurnal EduMa, Vol. 3, No. 1, Juli, 2014.

Sofyan, H. Implementasi Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Bidang Kejuruan, Yogyakarta: LPM UNY, 2006.

B.     Pertanyaan-pertanyaan penting tentang bahan kajian
1.      Bagaimana keterkaitan antara pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek, dan pembelajarn penemuan?
2.      Dalam kurikulum 2013, salah satunya disarankan untuk menggunakan model pembelajaran berbasis proyek ini, apa alasannya?,
3.      Apa peran guru dalam pembelajaran berbasis proyek ini?
4.      Pembelajaran berbasis proyek dapat memberikan hasil belajar dalam bentuk pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill atau psikomotor), dan sikap (attitude atau afektif), sehingga penilaiannyapun mencakup ketiga ranah ini. Bagaimana langkah evaluasi dan format penilainnya?
5.      Sebutkan contoh konkrit model pembelajaran ini dalam mata pelajaran PAI!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar