Jumat, 17 Maret 2017

Psikologi Pendidikan


Bahan Kajian  :
1.      Ahmad Tafsir. 2010. Filsafat Pendidikan Islami. Bandung: Remaja Rosdakarya.
2.      Muhibbin Syah. 1995. Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
3.      Rohmalina Wahab. 2016. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Press.
4.      Nana Syaodih Sukmadinata. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

A.    Ringkasan atau poin-poin penting  bahan kajian
Psikologi pendidikan pada dasarnya adalah sebuah dsiplin psikologi (atau bisa juga disebut subdisiplin psikologi) yang menyelidiki masalah-masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. Hasil-hasil penyelidikan tersebut, kemudian dirumuskan dalam bentuk konsep, teori, dan metode yang dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan proses belajar mengajar.
Pokok bahasan psikologi pendidikan setidaknya dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu:
1.      Pokok bahasan mengenai ‘belajar’, yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri-ciri khas perilaku belajar siswa, dsb.
2.      Pokok bahasan mengenai ‘proses belajar’, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar siswa.
3.      Pokok bahasan mengenai ‘situasi belajar’, yakni suasana dan keadaan lingkungan baik bersifat fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar siswa.

Belajar pada hakikatnya adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh seseorang yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada dirinya sendiri, baik dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan baru maupun dalam bentuk sikap dan nilai yang positif. Poin atau inti pentingnya adalah terletak pada perubahan tingkah laku, walaupun tidak semua perubahan itu adalah hasil dari belajar atau disebabkan oleh faktor lain. Skinner, seorang pakar teori belajar mengemukakan bahwa perubahan atau timbulnya tingkah laku lantaran adanya hubungan antara stimulus (rangsangan) dengan respon. Sedangkan Hintzman mengemukakan bahwa perubahan yang terjadi dalam individu disebabkan oleh pengalaman yang kemudian mempengaruhi tingkah laku individu tersebut. Jadi intinya perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman baru dapat dikatakan belajar apabila mempengaruhi individu tersebut. Sedangkan perubahan tingkah laku yang ditimbulkan karena akibat proses kematangan, keadaan gila, mabuk, lelah, da jenuh tidak dipandang sebagai proses belajar.
Cronbach menekankan beberapa unsure penting dalam belajar, yaitu: tujuan, kesiapan, situasi, interpretasi, respons, konsekwensi, dan reaksi atas kegagalan. Proses dan hasil belajar dipengaruh oleh faktor-faktor internal baik yang bersifat fisik maupun psikis, dan faktor eksteral dalam lingkungan keluarga, sekolah, pekerjaan, maupun masyarakat luas.
Secara garis besar dibedakan dua pendekatan dalam belajar, yaitu pendekatan yang menekankan hasil dengan yang menekankan proses belajar. Pendekatan yang menekankan hasil dilatarbelakangi oleh psikologi daya, herbartisme, dan behaviorisme. Sedangkan pendekatan proses dilatarbelakangi oleh psikologi naturalisme romantis dan kognitif-gestalt.
Faktor-faktor yang mempengauhi belajar dikelompokkan menjadi dua, yaitu internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis (keadaan tonus jasmani dan keadaa fungsi jasmani), dan faktor psikologis (kecerdasan, motivasi, minat, sikap, bakat). Sedangkan faktor eksternal terdiri dari lingkungan sosial (sosial masyarakat, sosial keluarga, sosial sekolah), dan lingkungan nopn-sosial (alamiah dan instrumental).
Di dalam ilmu pendidikan yang dimaksud pendidik ialah semua yang mempengaruhi perkembangan seseorang, yaitu manusia, alam, dan kebudayaan. Manusia, alam, dan kebudayaan inilah yang sering disebut dalam ilmu pendidikan sebagai lingkungan pendidikan. Yang paling penting diantara ketiganya adalah orang, karena alam dan kebudayaan tidak memberikan pendidikan secara sadar.
Kepribadian guru sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Dalam pendidikan berinteraksi duakepribadian, pribadi guru dengan pribadi siswa. Guru yang berpribadi sehat, matang, memancarkan nilai-nilai ideal, akan menjadi contoh dan panutan bagi siswa. Guru yang dewasa ditandai tiga hal, yaitu: telah dimilikinya filsafat hidup, berpandangan objektif, dan mampu bertanggungjawab.
Guru merangkap tiga peran sekaligus, yaitu sebagai pengajar, pelatih, dan pembimbing. Sebagai pengajar, guru berperan dalam pengembangan segi intelektual, penguasaan pengetahuan, dan kemampuan berfikir. Sebagai platih, guru berperan membantu pengembangan segi keterampilan, keterampilan intelektual, sosial, dan fisik motorik. Sebagai pembimbing, guru berperan dalam mengembangkan segi-segi afektif, penguasaan nilai-nilai, sikap, motivasi, dl.
Dalam Bahasa Indonesia ada tiga istilah untuk pelajar, yaitu: murid, anak didik, dan peserta didik. Istilah murid kelihatannya khas pengaruh agama. Di dalam Islam istilah ini diperkenalkan oleh kalangan sufi yang mengandung pengertian oang yang sedang belajar, menyucikan diri, dan sedang berjalan menuju Tuhan. Anak didik mengandung pengertian guru menyayangi murid seperti anaknya sendiri. Sedangkan sebutan yang paling mutakhir adalah peserta didik. Istilah ini menekankan pentingnya murid berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
Peserta didik adalah individu yang berada dalam proses perkembangan atau perubahan yang bersifa progresif menuju ke tahap yang lebih tinggi, besar, baik, dari seluruh aspek kepribadiannya. Kepribadian peserta didik mencakup aspek jasmani, agama, intelektual, sosial, etika, dan estetika. Tentunya kepribadian tersebut antara satu siswa dengan lainnya berbeda. Setidaknya ada beberapa perbedaan individual yang dimiliki siswa, yaitu: perbedaan biologis, psikologis, intelegensi, bakat, dan perbedaan individu lainnya. Perbedaan tersebut harus disikapi secara bijak oleh guru.
Fungsi teori belajar diantaranya:
1.      Membantu guru untuk memahami bagaimana siswa belajar
2.      Membimbing guru untuk merancang dan merencanakan proses pembelajarannya
3.      Memandu guru untuk mengelola kelas
4.      Membantu guru untuk mengevaluasi proses, perilaku guru sendiri, serta hasil belajar siswa yang telah dicapai
5.      Membantu proses belajar lebih efektif, efisien, dan produktif
6.      Membanu guru dalam memberikan dukungan dan bantuan kepada siswa sehingga dapat mencapai prestasi maksimal.

B.     Pertanyaan-pertanyaan penting tentang bahan kajian
1.      Ada beberapa istilah yang sering digunakan dalam membahas tentang psikologi pendidikan, diantaraya psikologi pendidikan, psikologi belajar, dan psikologi pembelajaran, apakah ketiga istilah tersebut sama atau berbeda?, berikan penjelasannya!
2.      Setidaknya ada dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor manakah yang paling dominan dalam mewujudkan keberhasilan belajar?, berikan argumentasinya!
3.      Bagaimana konsep belajar, pendidik, dan peserta didik menurut Islam?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar